HUMAN
RESOURCE DEPARTMENT
(HRD)
Personnel
department adalah bagian hotel yang bertugas melaksanakan berbagai kegiatan
kepegawaian, pengembangan SDM hotel baik yang lama maupun yang baru termasuk
perekriutan SDM yang baru. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria
dan tuntutan organisasi sangat mudah dijawab dengan kata rekrutmen dan seleksi.
Namun kenyataannya, hal tersebut tidaklah semudah apa yang dikatakan. Dalam
prakteknya rekruitmen dan seleksi tidak semudah membalikkan tangan. Tuntutan
kerja yang akhir-akhir ini dirasakan sangat meningkat dan ketat tidak jarang
membuat proses rekrutmen dan seleksi itu berjalan tanpa satu proses yang matang
dan terencana, akhirnya, hasilnya pun tidak optimal. Manajemen personalia
adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi, penginterprestasian,
pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk dapat
membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga masyarakat
(Ranupandojo serta Husnan, 2002).
Peran Human
Resource Development Bagian organisasi ini dalam hotel memiliki peran
sebagai roh nya hotel yang mampu menggerakan kehidupan operasional hotel agar
sukses maju berkembang dan berkesinambungan. Kunci kepuasan pelanggan adalah
sikap dan perilaku SDM yang mampu memberikan segala keinginan kebutuhan dan
harapan tamu terpenuhi, dan melalui sikap courteous SDM nya yang memiliki
courtesy.
Courtesy adalah sikap
dan perilaku semua pegawai hotel yang mampu saling menghargai dan menghormati
sesama, serta melakukan kerjasama (relationship) dengan department hotel yang
lain, terlebih lebih utamanya dengan pelanggan atau tamu. Pengembangan courtesy
sangat penting bahkan harus dioptimalkan agar manjadi kebiasaan, budaya yang
akhirnya mampu menciptakan SDM hotel yang berkarakter. Courtesy adalah sikap
& perilaku yang harus dimiliki SDM yang bisa dijabarkan sbb:
a)
Sikap
(attitude) seseorang dapat dilihat secara langsung dari :
• Wajah yang selalu cerah,
• Selalu tersenyum dengan manis
• Sikap ramah penuh kehangatan
• Berpenampilan: pakaian sopan, bersih, rapi,
diseterika, selalu wangi dengan pakai parfum yang baunya enak.
• Rambut tertata rapi
• Sepatu bersih mengkilap
•
Menggunakan
bahasa tubuh (body language) yang baik;
dan
•
No Body odor (bau badan), bau mulut.
b). Perilaku
(behaviour) tidak dapat dilihat
secara langsung namun dapat dilihat dari perilaku perbuatan sehari2nya seperti :
• Berperilaku jujur, (honestly)
• Bersifat Sabar , mau mengalah (passion)
• Memberikan sikap Rasa hormat (respectful)
• Selalu penuh perhatian (attentive)
• Memiliki rasa tanggung jawab (responsibility)
• Mempunyai disiplin yang tinggi (discipline)
• Sifat yang penuh pengertian &
tulus (loyality)
• Berbuat suka membantu kepada orang
lain (helpful).
• Memiliki kehandalan (credibility)
c). Perilaku
SDM hotel yang dapat memahami keinginan dan kebutuhan tamu The Seven basic
customer needs yaitu dasar-dasar pola pikir konsumen pelanggan / tamu dalam
menikmati acaranya berwisata, membutuhkan beberapa hal sebagai berikut :
• Bantuan (helpfullness)
• Mendapatkan
tanggapan yang baik (respectfullness)
• Menginginkan
kenyamanan ( comfortness)
• Merasakan
senang dan sefaham (empahty)
• Mendapatkan
kepuasan (satisfaction)
• Mendapatkan
dukungan (support)
• Diterima
dengan wajah yang bersahabat (friendly face)
d). Kepuasan
wisatawan itu dapat tercipta melalui 2 dimensi pendekatan (approached): “Two Dimension factor to satisfy your
customer”
1).
Conviviality Dimension (faktor perlakuan petugas):
Dalam
memberikan pelayanan SDM harus memiliki soft skill dengan pengembangan: sikap;
suara; taktis; bahasa tubuh; teknik menjual; menangani keluhan; menyebut nama
tamu; perhatian; dan siap membantu terhadap pelanggannya
2). Procedural
Dimentions (factor Alur pelayanan)
Pengembangan
Life skill dengan menciptakan Pelayanan yang berkualitas meliputi aspek:
kecepatan; antisipasi; akomodasi; komunikasi; umpan balik; dan supervisi.
e). Dalam
operasional hotel Kunci keberhasilan SDM hotel dalam pelayanan kepada customer
adalah dari aspek-aspek:
1). Faktor
perlakuan petugas (conviviality dimensions)
• Sambutan yang
hangat pada waktu datang (warm welcome)
• Pelayanan
yang ramah (hospitality)
• Petugas yang
suka membantu (helpful)
• Petugas yang
bertindak efisien / pelayanan cepat (eficiency)
• Petugas yang
profesional (professional staff)
2). Faktor
prosedur pelayanan (Procedural dimensions)
• Standar
pelayanan; kecepatan; antisipasi; akomodasi; komunikasi; umpan balik; dan
supervisi. (Putu Laksaguna 2000).
f). Lima indikator kepuasan customer Selain dua
dimensi terciptanya kepuasan tamu ada Lima unsur utama yang yang harus
dikembangkan yakni:
- Bukti phisik (tangible) segala fasilitas dan produk atau sesuatu yang dapat dijual kepada konsumen secara nyata dilihat dan dapat dinikmati (sense of sight) dan dirasakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
- Kehandalan (reliability) dari petugas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen yang dilakukan secara professional dan memiliki nilai kompetensi yang tinggi dapat dirasakan dan dicium oleh pelanggan (sense of smelling).
- Daya tanggap (responsive) dalam setiap pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang dirasakan mampu memenuhi harapannya. (sense of touch)
- Jaminan (assurance) yang mampu diciptakan oleh pengusaha kepada konsumen sehingga dapat memberikan keyakinan dan kepercayaan setiap pelanggan, mampu diperdengarkan kepada orang lain (sense of hearing).
- Rasa empati (empathy) yang merupakan fondasi mental dasar dari setiap petugas yang diberikan kepada setiap konsumennya, sehingga mampu menyadari posisi konsumen dan dengan tulus memberikan pelayanan yang terbaik yang mampu dirasakan oleh pelanggannya (sense of taste).
Sumber :
http://repository.stipram.ac.id/12/1/HOTEL%20INTRODUCTION%20-%20ISDARMANTO.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar